10 Januari Peringati Hari Tritura: Sejarah Tuntutan dan Makna Sejarahnya

SEJARAH106 Views
banner 468x60

Jagopsot.co.id, 10 Januari merupakan tanggal yang sangat penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam konteks perjuangan politik dan perubahan sosial di negara ini. Pada tanggal ini, Hari Tritura diperingati, yang merujuk pada Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yang mengguncang Indonesia pada tahun 1966. Hari Tritura bukan hanya sebagai pengingat peristiwa sejarah, tetapi juga sebagai simbol dari keberanian rakyat Indonesia dalam menuntut perubahan dan reformasi terhadap pemerintahan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah Hari Tritura, latar belakang tuntutannya, serta bagaimana peristiwa ini membentuk perjalanan bangsa Indonesia menuju perubahan besar dalam politik dan pemerintahan.

banner 336x280

Apa Itu Tritura?

Tritura adalah singkatan dari Tiga Tuntutan Rakyat, yang merupakan seruan politik yang dilontarkan oleh Mahasiswa Indonesia pada tahun 1966. Tuntutan ini muncul sebagai respons terhadap situasi politik yang sangat krisis di Indonesia, di mana Orde Lama di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno dianggap telah gagal menjalankan pemerintahan dengan baik. Pada saat itu, ekonomi Indonesia terpuruk, dan pemerintahan mengalami ketidakstabilan yang parah.

Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura)

Tritura berisi tiga tuntutan utama yang disuarakan oleh para mahasiswa, yang kemudian menjadi simbol perlawanan terhadap rezim Orde Lama:

  1. Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Organisasinya
    PKI dianggap sebagai kekuatan yang berbahaya dan telah terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tuntutan ini muncul setelah peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada tahun 1965 dan mengguncang Indonesia.
  2. Pembersihan Kabinet dari Anggota PKI dan Simpatizantesnya
    Para mahasiswa menuntut agar para pejabat dan anggota kabinet yang terkait dengan PKI atau yang dianggap berpihak kepada PKI dipecat dari pemerintahan.
  3. Penurunan Harga Barang yang Melambung Tinggi
    Ekonomi Indonesia pada saat itu sedang mengalami krisis, dengan inflasi yang sangat tinggi dan harga barang kebutuhan pokok yang semakin tidak terjangkau oleh rakyat. Tuntutan ini muncul untuk meringankan beban rakyat kecil.

Latar Belakang Munculnya Tritura

Munculnya Tritura tidak bisa dipisahkan dari situasi sosial dan politik Indonesia pada awal tahun 1960-an. Pada masa Orde Lama, Presiden Soekarno berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan menerapkan Demokrasi Terpimpin. Namun, kebijakan tersebut justru membawa Indonesia ke dalam jurang krisis. Pengaruh PKI semakin kuat, sementara ekonomi Indonesia mengalami keruntuhan, dan stabilitas politik menjadi rapuh.

Ketegangan semakin memuncak setelah peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965. Insiden ini membawa dampak besar bagi masyarakat Indonesia, di mana banyak pihak menilai bahwa PKI berperan dalam peristiwa tersebut, yang mengakibatkan korban jiwa dan ketidakstabilan di seluruh negeri.

Sebagai reaksi terhadap keadaan ini, sekelompok mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta, yang tergabung dalam KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), mengeluarkan Tritura pada 10 Januari 1966. Tuntutan ini didorong oleh harapan agar Presiden Soekarno segera melakukan reformasi besar-besaran untuk menyelamatkan negara dan mencegah kehancuran lebih lanjut.

Peran Mahasiswa dalam Tritura

Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah pergerakan Tritura. Mereka berani turun ke jalan dan mengorganisir aksi besar yang menuntut perubahan sistem politik yang ada. Aksi-aksi mahasiswa ini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat yang merasa terdampak oleh ketidakstabilan ekonomi dan politik.

Dalam Aksi Tritura, mahasiswa menuntut agar Presiden Soekarno segera mengimplementasikan perubahan, termasuk membubarkan PKI, membersihkan kabinet dari elemen-elemen yang terkait dengan PKI, dan menurunkan harga barang. Aksi mahasiswa ini semakin mendapatkan momentum setelah Jenderal Soeharto mengambil alih komando militer di Indonesia, yang dikenal dengan sebutan Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) pada Maret 1966.

Dampak dan Perubahan yang Terjadi Pasca Tritura

Tritura membawa dampak yang signifikan terhadap perjalanan politik Indonesia. Berikut beberapa perubahan besar yang terjadi setelah seruan Tritura:

  1. Pemberhentian PKI dan Simpatisannya
    Salah satu tuntutan utama Tritura adalah pembubaran PKI, yang kemudian diwujudkan dengan pembubaran partai tersebut. Setelah G30S/PKI, negara mengambil langkah tegas untuk menindak para anggota PKI yang terlibat dalam aktivitas subversif dan merongrong negara.
  2. Kebijakan Orde Baru
    Setelah Soekarno menerima desakan dari mahasiswa dan militer, Indonesia memasuki era baru yang dikenal dengan Orde Baru. Pada masa ini, Jenderal Soeharto menjadi Presiden Indonesia dan menggantikan Soekarno setelah ia secara resmi dilantik pada 1967. Orde Baru membawa stabilitas politik, meskipun dengan pendekatan yang lebih otoriter.
  3. Stabilisasi Ekonomi
    Salah satu pencapaian utama dari masa Orde Baru adalah stabilisasi ekonomi. Program-program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah berhasil menurunkan tingkat inflasi dan menstabilkan harga barang kebutuhan pokok, meskipun harga-harga tetap tinggi pada awal-awal periode.

Peringatan Hari Tritura: Makna dan Relevansinya

Peringatan Hari Tritura setiap 10 Januari bukan hanya menjadi pengingat tentang perjuangan mahasiswa dalam menuntut perubahan, tetapi juga sebagai simbol bahwa rakyat memiliki hak untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah. Tuntutan Tritura yang berkaitan dengan kebersihan pemerintahan, penghapusan korupsi, dan kesejahteraan rakyat masih relevan hingga saat ini.

Selain itu, Hari Tritura juga mengajarkan pentingnya peran serta generasi muda dalam proses politik dan perubahan sosial. Mahasiswa dan rakyat Indonesia diingatkan untuk selalu kritis terhadap kebijakan pemerintah dan berjuang demi keadilan serta kebaikan bersama.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *