Jagopost.co.id, Candi Borobudur, salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia, merupakan warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO. Terletak di Magelang, Jawa Tengah, candi ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bangsa tetapi juga daya tarik utama bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Sejarah Singkat Candi Borobudur
Dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 oleh Dinasti Syailendra, Candi Borobudur merupakan monumen Buddha terbesar di dunia. Struktur candi ini menggambarkan perjalanan spiritual menuju pencerahan, yang tercermin dalam desain arsitekturnya yang megah. Borobudur mengalami masa kejayaan sebelum sempat tertimbun abu vulkanik dan terlupakan selama berabad-abad, hingga ditemukan kembali pada abad ke-19 oleh Sir Thomas Stamford Raffles.
Keunikan Arsitektur
Candi Borobudur terdiri dari 10 tingkat dengan tiga zona utama yang melambangkan konsep kosmologi Buddha:
- Kamadhatu: Zona paling bawah yang menggambarkan kehidupan duniawi penuh nafsu.
- Rupadhatu: Zona tengah yang mencerminkan transisi menuju pencerahan spiritual.
- Arupadhatu: Zona tertinggi yang melambangkan dunia tanpa bentuk, puncaknya adalah stupa utama.
Relief di dinding candi ini menceritakan kisah kehidupan Buddha, hukum karma, dan perjalanan menuju nirwana. Dengan lebih dari 2.600 panel relief dan 504 arca Buddha, Borobudur menjadi mahakarya seni dan budaya yang luar biasa.
Aktivitas Wisata di Candi Borobudur
Selain mengagumi keindahan arsitektur, pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas menarik, seperti:
- Menikmati Sunrise: Melihat matahari terbit dari atas candi adalah pengalaman yang tak terlupakan. Cahaya pagi yang menyinari candi menciptakan suasana magis.
- Tur Edukasi: Belajar tentang sejarah dan filosofi Borobudur melalui panduan tur atau museum di sekitar kawasan.
- Wisata Bersepeda: Jelajahi desa-desa sekitar candi untuk menikmati pemandangan alam dan kehidupan lokal yang autentik.
Upaya Pelestarian
Sebagai situs warisan dunia, Candi Borobudur terus dijaga kelestariannya. Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNESCO untuk menjaga struktur candi dari kerusakan akibat cuaca, pariwisata, dan faktor lingkungan lainnya. Pengunjung juga diimbau untuk menghormati aturan, seperti tidak memanjat stupa dan menjaga kebersihan area candi.
Tips Berkunjung
- Datanglah pada pagi hari untuk menghindari keramaian dan cuaca panas.
- Gunakan pakaian nyaman dan sepatu yang cocok untuk berjalan.
- Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen di salah satu keajaiban dunia ini.
