Masturo Rohili ( Biadab ) Oknum Ulama di Bekasi Dilaporkan Atas Dugaan Kekerasan Seksual

DAERAH39 Views

Jagopost.co.id, Masturo Rohili (MR), seorang ulama yang cukup dikenal di Kabupaten Bekasi sekaligus menjabat sebagai Ketua Forum Pembela Alim Ulama (FPAU), saat ini tengah menghadapi proses hukum setelah dilaporkan atas dugaan tindak kekerasan seksual. Dua perempuan yang masih berusia muda mengaku menjadi korban perilaku bejatnya sejak mereka remaja.

Kasus ini mencuat setelah seorang perempuan berusia 22 tahun melaporkan bahwa dirinya dilecehkan sejak masih duduk di bangku SMP. Ia menyebut MR, yang merupakan ayah angkatnya, melakukan serangkaian pelecehan hingga pemaksaan hubungan seksual di kawasan Perumahan Taman Kebalen, Cluster Verona, Bekasi, pada 27 Juni 2025. Korban mengaku mengalami trauma mendalam, bahkan sempat depresi hingga mencoba bunuh diri.

Laporan serupa juga datang dari seorang perempuan lain berusia 21 tahun. Ia mengaku menjadi korban sejak umur 12 tahun dan mengalami pemaksaan hubungan seksual ketika masih berusia 13 tahun. Karena posisi MR yang dianggap berpengaruh, korban baru berani melapor setelah merasa cukup kuat secara mental.

Polres Cikarang yang kini menangani kasus tersebut menjerat MR dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual serta Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Brigpol Alexander Octavianus Simbolon menyatakan bahwa laporan para korban telah memenuhi unsur pidana, sehingga proses penyelidikan terus berjalan sesuai prosedur hukum.

Selain kesaksian korban, penyidik juga menerima barang bukti tambahan berupa tangkapan layar percakapan WhatsApp bernada asusila serta rekaman suara. Dalam salah satu rekaman, MR bahkan terdengar mengakui perbuatannya meski mencoba memanipulasi dengan kalimat tertentu.

Di masyarakat, MR dikenal luas sebagai sosok yang disegani. Ia aktif membimbing jamaah umrah di sejumlah biro perjalanan, serta mengelola Yayasan Al-Hidayah Arrohiliyah Bekasi yang menaungi lembaga pendidikan dari tingkat TK hingga menengah.

Kasus ini menimbulkan kehebohan, terutama karena banyak pihak tidak menyangka sosok yang selama ini berperan sebagai tokoh agama justru terseret dugaan tindakan keji. Informasi terkait perkembangan perkara ini juga sempat dibahas dalam podcast dr. Richard Lee, yang menyoroti sisi psikologis korban dan bagaimana publik perlu lebih peka terhadap isu kekerasan seksual yang sering tertutup karena pelakunya memiliki posisi berpengaruh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *