Tragis: Pria Bunuh Diri di Tugu Selamat Datang Depok

Berita, DAERAH5 Views
banner 468x60

Jagopost.co.id, Pada Rabu dini hari, 7 Mei 2025, seorang pria ditemukan tewas di area Tugu “Selamat Datang” Depok. Diduga korban mengakhiri hidupnya dengan meloncat dari ketinggian konstruksi tugu. Polisi dan tim identifikasi segera melakukan olah TKP. Hingga kini, motif pasti dan identitas korban masih dalam penyelidikan.

Kronologi Kejadian

Penemuan Mayat

Olah Tempat Kejadian Perkara

  • Polres Metro Depok mengerahkan Unit Identifikasi dan Inafis untuk memotret, mengukur, dan mengumpulkan bukti di lokasi. Garis polisi terpasang untuk mengamankan area dari kerumunan warg

  • Petugas juga menemukan sepucuk surat di saku korban berisi pesan singkat yang mengindikasikan keputusan bunuh diri karena tekanan masalah pribadi, namun belum dipublikasikan lengkap demi menghormati privasi keluarga

Kondisi Lokasi

Tugu “Selamat Datang” Depok adalah landmark baru yang sedang dalam tahap penyelesaian, terletak di persimpangan Jalan Margonda dan Jalan Nusantara. Proyek ini dikerjakan sejak akhir 2024 dan sering dilalui pejalan kaki serta kendaraan, terutama pada malam hari ketika jalan relatif lengang

Reaksi Resmi

Kepolisian

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol. Ari Wibowo, menyatakan:

“Kami masih memeriksa saksi termasuk satpam dan pekerja proyek untuk memastikan motif korban. Sejauh ini tidak ditemukan indikasi tindak pidana lain.”

Pemerintah Kota Depok

Wakil Wali Kota Depok, Muhammad Idris, menyampaikan belasungkawa dan menginstruksikan Dinas Sosial untuk menyalurkan trauma healing bagi saksi mata dan keluarga korban.

Konteks dan Data Bunuh Diri di Indonesia

  • Data Kementerian Kesehatan mencatat tingkat bunuh diri di Jawa Barat sebesar 3,2 per 100.000 penduduk pada 2023, sedikit di atas rata‑rata nasional (2,9)

  • WHO memperkirakan lebih dari 12.000 orang di Indonesia meninggal akibat bunuh diri setiap tahun; faktor tekanan ekonomi, masalah mental, dan kurangnya akses layanan kesehatan jiwa menjadi pemicu utama.

Imbauan dan Dukungan Psikososial

Para ahli menekankan pentingnya:

  1. Peningkatan akses layanan kesehatan jiwa di kampus, kantor, dan komunitas.

  2. Pelatihan deteksi dini bagi keluarga, guru, dan rekan kerja untuk mengenali tanda depresi.

  3. Layanan hotline seperti 1500‑567 (Kemenkes) dan 119 ext. 8 (PDPK) yang tersedia 24/7 bagi yang membutuhkan bantuan emosional.

Langkah Selanjutnya dalam Penyelidikan

  1. Forensik Puslabfor Polri akan melakukan pemeriksaan jenazah untuk memastikan penyebab kematian.

  2. Pemeriksaan rekaman CCTV sekitar tugu untuk melacak pergerakan terakhir korban.

  3. Wawancara lanjutan dengan keluarga untuk memahami latar belakang psikologis dan sosial korban.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *